Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PALASIGMA : Catatan perjalanan menelusuri keagungan alam


Sejak SD aku emang udah sangat menyenangi kegiatan yang berbau petualangan alam. Salah satu kegiatan buat nyalurin hobi ku itu adalah dengan mengikuti kegiatan pramuka yang punya kepanjangan Praja Muda Karana. Pramuka saat itu sangat menyenangkan karena memang berisi senang-senang belaka, bermain dan menyanyi, tapi kegiatan yang paling aku senangi adalah persami, hiking dan jalan-jalan alam.

Lanjut ke SMP dan ternyata aku masih sangat menyukai kegiatan petualangan alam. Di SMP aku pun mengikuti pramuka lagi buat nyalurin hobiku itu. Walaupun sebenernya aku belum merasa puas dengan kegiatan itu karena bukan "pure" kagiatan alam Tapi paling nggak itu sudah sdikit mengobati rasa kagumku terhadap alam.

Saat SMA aku sebenernya ingin ikut pecinta alam SMA yang bernama WANALANA. Berhubung temen-temen maen ku rata-rata ikut pecinta alam di SMA nya masing-masing maka aku pun terpengaruh ingin ikut juga. Tapi ada kendala besar yaitu Orang Tua ku. Ibuku nggak ngijinin aku ikut pecinta alam. Aku inget banget dulu saat dibuka pendaftaran diksar WANALANA aku daftar dan aku juga udah bayar bahkan aku udah sempet pinjem beberapa alat yang dibutuhin buat diksar ke temenku. Tapi akhirnya aku nggak ikut, emang nyesel nggak karuan waktu itu, tapi mau gimana lagi namanya juga nggak dapet restu dari ortu, ntar kalo ada apa-apa disana malah jadinya berabe. Aku selalu nurutin apa kata ortu ku kalo masalah yang berhubungan dengan keselamatan nyawaku.

Karena nggak boleh ikut pecinta alam maka aku pun ikut pramuka lagi. Secara bapak ku itu aktivis pramuka di kabupaten. Beliau punya jabatan tinggi di organisasi pramuka kabupaten. Mungkin itu yang nyebabin aku dibolehin ikut pramuka sama ortu ku. Padahal ya pramuka juga sebenernya banyak kegiatan yang berbau alam juga misalnya kayak hiking, survival+hiking selama 3 hari, Persami. Intinya kegiatan pramuka saat itu kebanyakan outdoor. Apa mau dikata walaupun "cuma" ikut pramuka tapi seenggaknya itu udah lumayan nyalurin hobiku. Nilai positif dengan aku itu pramuka SMA aku bisa baca kompas, menentukan/menembak titik/koordinat, membanca sandi (rumpu, kotak, morse, smapore, dsb) membaca jejak, tali temali, bikin tandu, bikin bivak dan punya banyak temen. Not bad lah..

Nhah waktu kuliah, karena udah jauh dari ortu maka aku ikut kegiatan apapun nggak bakal bisa dikontrol ma ortuku. Saat itu taun 2008 pecinta alam kampus ku yaitu PALASIGMA membuka pendaftaran pendakian massal gunung merapi sekalian perekrutan anggota baru anak 2007. Nggak pake pikir panjang aku pun ikut karena diajakin sony temen sekelompok smua praktikum dan tugas besar saat itu. Sony nota bene udah expert dalam hal petualangan alam semacam naik gunung. Akhirnya aku ikut kegiatan yang bener-bener petualangan alam karena bukan pecinta alam kalo belum mendaki gunung. itu merupakan debut ku dalam real nature adventure. Memang berat dan kaget saat itu tapi bener-bener sensasi yang nggak bakal didapet bagi orang yang belum pernah mendaki gunung!!

Dari merapi kemudian aku ikut kegiatan alam lain sperti susur gua, panjat tebing, rappling, SRT, rafting, naik merabu, sindoro, dan yang teraakhir aku ikuti adalah naik Semeru. Semeru adalah impianku yang pertama dalam pendakian gunung. Bener-bener sangat indah pendakian di semeru. nggak akan terlupakan pengalamannya dan suatu saat aku pasti akan kesana lagi.

Next project ku saat aku menulis ini adalah trip to lombok skalian naik rinjani dan aku akan melihat segoro anakan yang aku impikan itu. Sisi positif dari aku ikut PALASIGMA adalah aku semakin mencintai alam dan semakin mendekatkan diriku dengan Allah SWT karena Allah telah mencipatakan smua ini dengan sangat sempurna, bukan cuma untuk dilihat apalagi ditaklukan tapi untuk disyukuri, dijaga dan dilestarikan. sisi positif yang lain mungkin aku bisa merasakan teman yang bener-bener teman di alam, teman yang akan slalu membantuku disaat aku kesusahan terutama saat aku hampir menyerah menjejakkan kaki ke tanah yang lebih tinggi.

Mungkin orang awam akan bertanya-tanya "ngapain lo susah susah, capek capek naik gunung pake bawa tas segede gitu toh akhirnya ntar lo turun lagi ?! mendingan tiduran aja di kosan sambil maen game, makan tinggal beli, dingin tinggal pake slimut atau ngapelin ceweknya trus jalan ke mall! Bagi pecinta alam seperti aku maka aku akan menjawab kalo lo pengen tau alasan gw naik gunung gw nggak bisa ngejelasinnya karena sensasinya nggak bakal bisa di gambarin pake kata-kata, ini bukan lebay tapi kenyataan!! Lo akan tau alesannya dengan lo merasakannya. Jawabannya ada di puncak gunung sana. Pergilah kesana dan rasakan apa yang jadi alasan kami para pecinta alam. "Because it's there"

Alam adalah jari yang menunjuk ke Tuhan, maka jangan berusaha menaklukan alam tetapi belajarlah dari nya dan buat alam tersenyum kepada kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wisata Karpet Raksasa Pagilaran


Bagai karpet raksasa di kejauhan! Warnya hijau. Pemandangan itu mulai terlihat ketika kendaraan memasuki kawasan kebun teh PT Pagilaran di Batang, Jawa Tengah.
Hamparan tanaman teh menutup lereng utara dataran tinggi Dieng, mengikuti kontur tanah. Jika beruntung cuaca cerah, dari punggungan salah satu bukitnya tampak laut biru membentang di arah utara

1. Profil Perkebunan teh PT. pagilaran 

Foto

Photobucket


Perkebunan teh pagilaran terletak di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, sekitar 2,5 jam perjalanan dari Semarang. kebun ini didirikan pada tahun 1880 oleh sebuah maskapai milik Belanda. Pada 1922, perkebunan ini dibeli Pemerintah Inggris, dan digabung dengan PT Pemanukan and Tjiasem Land's hingga hak guna usaha-nya habis pada 1964. Pemerintah Indonesia kemudian mengambil-alih menyerahkan pengelolaan perkebunan tersebut kepada Fakultas Pertanian UGM, dengan tujuan peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus dijadikan sebagai perusahaan dengan nama PN Pagilaran dan berubah menjadi Peseroan Terbatas

2. Keistimewaan wisata kebun teh pagilaran

Pertama
Pemandangan alam di sekitarnya memang eksotik dengan hamparan kebun teh yang memesona di Pegunungan Dieng bagian utara, dengan ketinggian 1.000-1.500 meter dari permukaan laut (dpl). Wajar jika lingkungan sekitarnya menjadi sehat, alami, segar, serta jauh dari kebisingan dan polusi. Dengan suhu 15-18 derajat Celcius pada malam hari, dan 21-25 derajat Celcius pada siang hari, setiap pengunjung akan merasakan hawa sejuk yang menenteramkan batin dan pikiran
Foto

Photobucket


Kedua
wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan teh, mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik. Artinya, objek ini sekaligus bisa menjadi ajang pembelajaran bagi siapa saja yang ingin melihat dari dekat proses industri teh, mulai dari hulu sampai hilir.
Foto

Photobucket


Ketiga
para wisatawan juga dapat menikmati paket tea walk bersama teman-teman dari satu instansi, sekolah, organisasi, atau perusahaan, sekaligus berolahraga santai sambil menghirup udara sejuk dan segar. Jalan-jalan mengitari kebun teh akan membawa kenangan yang sulit dilupakan.

Foto

Photobucket
Photobucket


Keempat
pengunjung juga bisa menikmati momen matahari ketika sedang terbit atau ketika hendak tenggelam di ufuk barat. Kelima, adanya beberapa objek pendukung seperti Curung Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan sekitar yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh di sepanjang lereng pegunungan. Ada juga objek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, kopel, kereta gantung, dan bak air Sijegang.

Foto

Photobucket
Kelima
Dan yg lebih seru lg sekarang ada fasilitas untuk out bond dan flying fox dan tarifnya jg tidak terlalu mahal,untuk perorang sekitar Rp.10.000, sangat terjangkau bukan? juga disediakan lapangan tenis, lapangan bad minton lapangan sepak bola yg terawat, lapangan bola voli
dan arena biliar.
Foto

Photobucket
Photobucket


3. Rute perjalanan
>> Dengan Kendaraan Umum dari Batang - Bandar - Blado - Pagilaran
>> Kendaraan Pribadi ataupun kendaraan khusus (tour wisata ASITA) dari Yogyakarta lewat Temanggung memakan waktu + 3,5 jam, dari Semarang lewat Sukorejo + 2,5 jam dan dari Solo + 4,5 jam. Dari pekalongan 2 jam perjalanan

 lokasi tempat wisata :

Foto

Photobucket


4. Tarif Penginapan
Disana jg menyediakan fasilitas penginapan ,ada 3 wisma berkapasitas 100 orang yg tarifnya bervariasi antara Rp.30.000 sampai dengan Rp.50.000 per malam. Masing-masing kamar dilengkapi kamar mandi dengan air panas. Disamping itu msh ada 2 homestay masing-masing berkapasitas 20 orang Yang juga dilengkapi fasilitas air panas tarifnya Rp.150.000 per malam.


5. Foto-foto pagilaran lainnya



Foto

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket


Sekian Infomasi wisata dari saya
Jadi kalo agan ke Batang, sempatkan waktu sejenak ke kebuh teh pagilaran
dijamin anda akan terpukau pemandangn disana yg masih sangat alami



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS