Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jakarta Pagi Ini


Bangun pagi sekitar jam 5 lewat, lanjut solat subuh lanjut males-malesan di tempat tidur sampe jam 6.15 lalu bergegas mandi. Berhubung ritual di kamar mandi adalah mandi + boker maka bisa menghabiskan waktu 20 menit sendiri di kamar mandi. Ga peduli mau dikatain mandinya kayak cewek lah. Sebenarnya sih aku mandinya cepet cuma bokernya aja yang lama. Karena boker adalah saat yang tepat untuk merenung, berpikir, dan merencanakan masa depan. Saat-saat dimana ide cemerlang kita bisa muncul secara tiba-tiba. Kadang kita ga sadar waktu berjalan begitu cepatnya karena sangat menikmati kegiatan ini. Terima kasih kloset kamar mandi kosan ku. 


Selesai mandi masih jam 7 kurang 15 padahal kantor masuk jam 8 dan waktu tempuh kos ku ke kantor adalah 10 menit. aku berangkat jam 7.40, jadi masih lama dong nunggunya. Nhah biasanya aku menggunakan waktu tenggang ini buat nonton berita di tv mulai dari berita serius sampai gosip artis atau kalau bosen ya ngenet pake laptop. 

Sudah waktunya berangkat dan aku pun mulai bergegas, naik motor supra fit yang sudah menemaniku selama 8 tahun!! Motor ini memang setia menemani sejak aku SMA kelas 1, jarang rewel, irit banget bensinnya, dan ga rusak-rusak padahal lama ga diservis dan ganti oli lho.

Keluar dari kos masuk jalan kampung kemudian bertemu dengan jalan besar. Kemacetan ternyata mencintaiku, buktinya dia rela menungguku sejak jam 6 pagi. Rela menungguku untuk bergabung dengannya -_-‘. Jakarta memang parah macetnya, bikin depresi dan stres. Pake motor aja bisa tersendat-sendat jalannya apalagi pake mobil, bayangkan sendiri aja lah. Klakson udah kayak pawai pemilukada aja tat tet tot tat tet tot dimana mana. Saat lampu merah berganti lampu hijau saat itu lah kita bisa menikmati dan merasakan bagaimana adrenalin kita terpacu dalam balapan masal. Sebenarnya aku kasihan dengan supra fit ku ini, dia harus bertahan mengahadapi motor-motor yang lebih muda, modern dan kuat. Tapi ga papa lah namanya juga berjuang.


Sampai di kantor muka ku sudah kucel padahal baru mandi sejam yang lalu, maka dari itu aku selalu sedia tisu di meja kantor untuk membersihkan wajah. tak lupa membuat kopi untuk penyemangatku dalam bekerja. 

aku sangat menikmati hidupku yang monoton ini. Karena sebelah mataku yang lain menyadari bahwa kemonotonan adalah ritme yang teratur dan mempesona. Tuhan menakdirkan hidup kita dalam beberapa hal untuk menjadi monoton, contohnya bernafas. Bernafas selalu lewat hidung, dihirup dihembuskan, selalu oksigen yang dihirup. Setiap hari kita lapar dan saat itu kita makan, seperti itu terus dan tidak akan berubah sampai mati. Rutinitas menurutku adalah sebuah kemonotonan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar